Luasan Es Laut di Kutub Bumi Mencapai Rekor Terendah, Ilmuwan Ungkap Kenaikan Suhu Global Sebagai Penyebabnya

WargaSolo.com – Pada 19 September lalu, lapisan es laut di Arktika mencapai batas terendahnya dalam catatan satelit.

Data terbaru yang dirilis NASA pada Senin (25/9) menyebutkan bahwa luasan es laut di Arktika menyusut dari 14,62 juta kilometer persegi menjadi 4,23 juta kilometer persegi.

Ini merupakan tahun keenam terendah dalam catatan satelit.

Sedangkan di Antarktika, lapisan es laut mencapai luas maksimum terendah dalam catatan pada 10 September lalu, yaitu 16,96 juta kilometer persegi.

Mengapa luasan es laut di kutub bumi menjadi penting? Para ilmuwan melacak fluktuasi musiman dan tahunan karena es laut membentuk ekosistem kutub Bumi dan memainkan sebuah peran penting dalam iklim global.

Menurut para peneliti di NASA bersama Pusat Data Salju dan Es Nasional (National Snow and Ice Data Center/NSIDC) Amerika Serikat (AS), mereka menggunakan satelit untuk mengukur es laut yang mencair dan membeku kembali.

Dari Maret hingga September 2023, lapisan es di Arktika menyusut hingga jumlah yang cukup untuk menutupi seluruh daratan Amerika Serikat.

Walter Meier, seorang ilmuwan es laut di NSIDC mengatakan bahwa perubahan tersebut merupakan respons mendasar yang telah berlangsung selama beberapa dekade terhadap kenaikan suhu.

“Kita melihat pola musiman yang lebih lemah daripada biasanya,” kata Meier. “Kita juga melihat tren jangka panjang yang menunjukkan penyusutan es laut yang konsisten, yang menunjukkan bahwa suhu global yang meningkat adalah faktor utama dalam perubahan es laut kutub.”

Es laut di kutub bumi memainkan peran penting dalam mengatur iklim global.

Di Arktika, luasan es laut mencapai terendah dalam catatan satelit pada 19 September lalu.

Di Antarktika, luasan es laut mencapai luas maksimum terendah dalam catatan pada 10 September lalu.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kenaikan suhu global adalah faktor utama dalam perubahan es laut kutub.

***